LAPORAN
KEGIATAN
MAGANG 1
SMA
NEGERI 1 PULAU LAUT BARAT
Oleh
Nama :Ahmad Nadi
PROGRAM STUDI STRATA SATU
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN IMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
AGUSTUS, 2014
LEMBAR
PENGESAHAN KEGIATAN MAGANG 1
Laporan Program Magang 1
oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar di SMA Negeri 1 Pulau Laut
Barat Tahun ajaran 2014 / 2015 dinyatakan diterima dan disahkan
Yang melaksanakan
kegiatan ini
N a m a : Ahmad Nadi
NIM : 10536449613
Jurusan : Pendidikan Matematika
Program Studi : Strata satu (S1)
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP)
Makassar, Agustus 2014
Disahkan oleh,
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN 1
PLB Dosen Pengampu
Drs.
Abdul Rokhim, MM. ………………………………..
LEMBAR PENILAIAN
Berdasarkan pengamatan dan laporan
program Magang 1 oleh mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Makassar
Nama : AHMAD
NADI
NIM : 10536449613
Jurusan : PENDIDIKAN
MATEMATIKA
Program Studi : STRATA SATU (S1)
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Maka guru dan
dosen pembimbing memberikan nilai A/B/C/D/E)*
(…………) pada kegiatan ini.
Makassar,…………………….
Mengetahui Dosen
Pengampu
Kepala Sekolah SMAN 1
PLB
(Drs.
Abdul Rokhim, MM) …………………………….
NIP.
19680214 199802 1 003
)*
Coret yang tidak perlu
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan Laporan Magang 1 ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yakni Nabi Muhammad SAW.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah program Magang 1.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah program Magang 1.
Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Semoga
laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan
kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Lembar Pengesahan........................................................................................... i......
Lembar Penilaian.............................................................................................. ii
Kata Pengantar................................................................................................ iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
Bab I PENDAHULUAN.................................................................................. 1......
A.
Visi Misi Sekolah................................................................................ 1......
B.
Profil Sekolah..................................................................................... 1......
Bab II PROSEDUR PELAKSANAAN........................................................ 10......
A.
Jumlah siswa, Tempat dan waktu
pelaksanaan Magang 1................ 10......
B.
Langkah-langkah melakukan pengamatan........................................ 11......
Bab III HASIL PELAKSANAAN DAN
PEMBAHASAN........................ 16......
A. Hasil
Pelaksanaan............................................................................. 16......
1. Deskripsi
hasil pengamatan langsung kultur sekolah................... 16......
2. Deskripsi
hasil pengamatan untuk
membangun kompetensi
dasar
pedagogic kepribadian dan social...................................... 23......
3. Deskripsi
hasil pengamatan untuk memperkuat pemahaman
peserta
didik................................................................................ 30......
4. Deskripsi
hasil
pengamatan langsung
proses pembelajara
di kelas........................................................................................ 32......
5. Refleksi
hasil pengamatan proses pembelajaran.......................... 36......
B. Pembahasan...................................................................................... 36......
Bab V SIMPUlAN DAN SARAN................................................................. 39......
A. Simpulan............................................................................................ 39......
B. Saran.................................................................................................. 39....
Daftar Pustaka................................................................................................. vi
Lampiran......................................................................................... Page
1 of 13
Bab I PENDAHULUAN
A.
Visi
Misi Sekolah
1.
Visi SMAN 1 PLB.
“Mewujudkan
SMA Negeri 1 PLB unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik berdasarkan
iman dan taqwa”
2.
Misi SMAN 1 PLB.
a.
Menyediakan sarana belajar yang memadai
dan lengkap
b.
Menyediakan pelayanan belajar yang
efektif
c.
Meningkatkan prestasi kurikuler dan
ekstrakulikuler
d.
Menumbuhkan minat baca
e.
Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris
f.
Meningkatkan wawasan teknologi,
informasi dan komunikasi
B. Profil Sekolah
SMAN 1 PLB yang biasa
di sebutkan SMANSA Pulau Laut Barat ini merupakan satu-satunya Sekolah Menengah
Atas yang berstatus negeri di kecamatan Pulau Laut Barat. Sekolah ini terletak
jauh dari perumahan masyarakat sehingga tidak mudah terganggu dari berbagai
aktifitas masyarakat yang ada. Berikut paparan profoil SMAN 1 PLB:
1.
Nama sekolah :SMA Negeri 1 Pulau Laut Barat
2.
Nomor Statistik Sekolah
(NSS) :301150902000
3.
Alamat Sekolah :Jl. Transmigrasi km 2 Lontar
a.
Kecamatan :Pulau Laut Barat
b.
Kabupaten :Kotabaru
c.
Provinsi :Kalimantan
Selatan
d.
Kode Pos :72153
4.
E-mail :smanplb.kotabaru@gmail.com
5.
Status sekolah :Negeri
6.
No. Akte pendirian Terakhir :SK No.30/Tahun 2003, 02 juni 2003
7.
Tahun Berdiri sekolah :2003
8.
Terakreditasi :B
No
|
Status/
Jabatan
|
Tingkat Pendidikan Terakhir
|
||||||
< SLTP
|
SLTA
|
D2
|
D3
|
S1
|
S2
|
S3
|
||
1.
|
Kepala
Sekolah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1
|
-
|
2.
|
Guru
PNS
|
-
|
-
|
-
|
-
|
15
|
-
|
-
|
3.
|
Guru
Bantu/Honor
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8
|
-
|
-
|
4.
|
Tata Usaha
|
-
|
1
|
-
|
-
|
1
|
-
|
-
|
5.
|
Penjaga Perpus.
|
-
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
|
Penjaga
sekolah
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7.
|
Satpam
|
-
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9.
Kwalifikasi guru dan tenaga pendukung
10.
Jumlah Ketersediaan Ruangan
a.
Ruangan Pokok
No.
|
Nama Ruangan
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1.
|
Ruang
Kelas/Belajar
|
15
|
Baik
|
2.
|
Kantor
(Kepsek/Guru/Komite)
|
1
|
Baik
|
b.
Ruangan Penunjang
No.
|
Nama Ruangan
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1.
|
Ruang
Perpustakaan
|
1
|
Baik
|
2.
|
UKS
|
1
|
Baik
|
3.
|
Mushallah
|
1
|
Baik
|
4.
|
Laboratorium
Fisika
|
1
|
Kurang
|
5.
|
Ruang OSIS
|
1
|
Baik
|
6.
|
WC Guru
|
1
|
Baik
|
7.
|
WC Siswa(i)
|
6
|
Cukup
|
11. Kegiatan
Ekstrakulikuler
a.
Pramuka
b.
Majelis Taklim
c.
Bola Volly
d.
Tenis Meja
12. Lain-lain
a.
Lapangan (Futsal , Tenis meja, Bola Voly
dan sepak takraw)
b.
Tempat prkir guru dan siswa
c.
Tempat duduk di bawah pohon halaman
sekolah 7 buah
13. Denah
Sekolah
13
|
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
21
|
19
|
18
|
17
|
16
|
15
|
20
|
1
|
3
|
2
|
|
24
|
23
|
25
|
25
|
22
|
14
|
22
|
Keterangan
Denah:
1.
Ruangan Kepala Sekolah 20. Perpustakaan
2.
Ruangan Guru 21. Musallah
3.
Ruang Koomputer 22. Tempat
Parkir Siswa
4.
Tempat Parkir Guru 23. Lapangan Futsal
5.
Kelas XI IPA 24. Lapangan
Voli dan Takraw
6.
Kelas XI IPS I 25. Tempat
Nginap Guru
7.
|
8.
Kelas
XI IPS iii WC
Siswa
9.
Kelas
XI IPS iv Tempat Duduk Bawah Pohon
10.
Kelas
XII IPS I Ruang
UKS
11.
Kelas XII IPS ii Ruang OSIS
12.
Kelas XII IPS
iii Laboratorium
Fisika
13.
Kelas
XII IPS iv Pintu
Pagar
14.
Kelas XII IPA Sumur
15.
Kelas X IPA Warung
16. Kelas
X IPS i
17.
Kelas X IPS ii
18. Kelas
X IPS iii
19. Kelas
X IPS iv
14. Program
Kerja Tahunan
a.
Umum
1)
Pembuatan program kerja tahunan
2)
Fungsional ruangan/lingkungan
3)
Fungsional ketenagaan
4)
Rapat-rapat
5)
Upacara sekolah
b.
Kurikulum
1)
Pembagian tugas mengajar/menyusun jadwal
2)
Penyusunan program pengajaran
3)
Penyajian pelajaran pelaksanaan KBM
4)
Evaluasi belajar mengajar
5)
Ujian akhir sekolah
6)
Kenaikan kelas/pilih program
7)
Laporan evaluasi
c.
Kesiswaan
1)
Penerimaan murid baru
2)
Penataran/orientasi
3)
Pendidikan/pengajaran
4)
Bimbingan dan konseling
5)
Pembinaan siswa
6)
Ekstrakulikuler
d.
Ketenagaan
1)
Peningkatan profesi guru/karyawan
2)
Pembinaan mental spiritual
3)
Pembinaan tugas guru/karyawan
4)
Pengisian DP3
5)
Pengisian angka kredit
6)
Laporan ketenagaan
e.
Sarana/Prasarana
1)
Inventarisasi sarana/prasarana
~
Perlengkapan Kantor/kelas
~
Alat/bahan laboratorium, buku-buku
~
Perpustakaan
2)
Pengadaan barang/inventaris
3)
Pemelliharaan gedung/rehab
4)
Laporan inventaris
f.
Keuangan
1)
Inventarisasi sumber keuangan sekolah
2)
Pengelolaan sumber keuangan sekolah
3)
Pembuatan/penyetoran SPJ
4)
Penyusunan laporan keuangan
5)
Pemeriksaan laporan keuanga
g.
Ketatanegaraan
1)
Administrasi ketenagaan
2)
Administrasi siswa
~
Buku induk
~
Buku klaper
~
Buku mutasi
3)
Kenaikan berkala
4)
Usulan kenaikan pangkat
5)
Pengarsipan surat menyurat
6)
Laporan ketatausahaan
e.
Hubungan Masyarakat
1)
Hubungan dengan komite sekolah
2)
Menyusun RAPBS/RAPBM
3)
Rapat pleno
4)
Rapat pengurus
5)
Konsultasi dengan instansi
f.
Supervisi
1)
Pemeriksaan administrasi PBM
2)
Kunjungan kelas
3)
Pemeriksaan srana/prasarana
4)
Pemeriksaan administrasi tata usaha
5)
Pemeriksaan 8K
6)
Pemeriksaan keuangan
Bab II PROSEDUR PELAKSANAAN MAGANG
A.
Jumlah
Siswa, Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang 1
a.
Jumlah Siswa
SMAN
1 PLB yang dapat dikatakan berada di tempat pelosok daerah juga mempunyai siswa
yang tergolong banyak dengan melihat tempatnya yang jauh dari perkotaan. Jumlah
siswa SMAN 1 PLB sebanyak 466 siswa dengan masing-masing laki-laki berjumlah
243 orang dan perempuan berjumlah 223 orang. SMAN 1 PLB mempunyai 15 ruangan
pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
·
Kelas X 5 kelas dengan jumlah siswa 152
yang masing-masing laki-laki berjumlah 85 orang dan perempuan berjumlah 73
orang.
·
Kelas XI 5 kelas dengan jumlaah siswa
162 yang masing-masing laki-laki berjumlah 83 orang dan perempuan berjumlah 79
orang.
·
Kelas XII 5 kelas dengan jumlah siswa
146 yang masing-masing laki-laki berjumlah 75 orang dan perempuan berjumlah 71
orang.
b.
Tempat pelaksanaan magang 1
Tempat
pelaksanaan magang 1 yang saya laksanakan bertempat di SMAN 1 PLB dengan alamat
Jl. Transmigrasi km 2 Lontar. Untuk pengamatan di dalam kelas saya melakukannya
di kelas XII IPA, yang pada saat itu belajar tentang Matriks yang di ajarkan
oleh guru yang bernama Catur Ibnu Raharjo, S.Pd.
c.
Waktu pelaksanaan magang 1
Jangka
waktu yang diberi dalam melaksanakan magang 1 adalah mulai tanggal 04 Agustus
sampai dengan tanggal 31 Agustus 2014. Namun saya hanya menggunakan waktu satu minggu
untuk mengumpulkan data yang saya perlukan dalam lapaoran ini. Saya mulai ke
sekolah tanggal 06 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2014.
B.
Langkah-Langkah
Melakukan Pengamatan
Dalam
melakukan pengamatan di sekolah, saya mulai datang ke sekolah pada hari Rabu, 6
Agustus 2014 meskipun saya tahu bahwa SMAN 1 Pulau Laut Barat sebagai sasaran
saya untuk melakukan pengamatan sudah masuk pada hari Senin, 4 Agustus 2014.
Karena saya termasuk alumni dari sekolah tersebut jadi saya tahu benar bahwa di
sekolah itu jika baru masuk setelah libur panjang belum aktif dalam
pembelajaran sampai beberapa hari dan itu yang terjadi. Maka dari itu saya
memutuskan untuk datang pada hari Rabu.
a.
Rabu, 06 Agustus 2014
Pada
hari itu saya datang ke SMAN 1 PLB dengan tujuan memasukkan surat ijin ke
sekolah tersebut terlebih dahulu. Pemandangan yang pertama saya lihat ketika
masuk pintu gerbang adalah kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh semua siswa
untuk membersihkan halaman sekolah mereka dengan di awasi bebrapa guru. Saya
langsung masuk kantor dan masuk
keruangan guru, hal pertama saya lakukan adalah menyalami semua guru sebagi
tanda silaturahim terlebih dahulu karena mereka termasuk guru saya pada saat
masih sekolah. Tanpa banyak tingkah saya langsung berbicara denga salah satu
guru yang ada dan menjelaskan tujuan saya. Setelah itu, saya di suruh menghadap
kepihak kurikulum. Saya langsung ke pihak kurikulum menjelaskan tujuan saya dan
memperlihatkan surat permohonan saya kepada beliau, namun beliau tidak berani
memberikan ijin tanpa sepengetahuan kepsek yang pada saat itu tidak ada di
tempat, sehingga saya di suruh datang besok
karna pak kepsek baru bisa datang besok.
b.
Kamis, 7 Agustus 2014
Keesokan
harinya saya datang kembali ke sekolah tersebut dengan tujuan yang sama pada
hari pertama. Saya datang sekitar pukul delapan pagi dan menunggu bapak Kepsek
datang sambil cerita-cerita dengan beberapa guru di kantor. Hampir tiga jam
saya menunggu dan sudah berpikir akan kembali kerumah, tidak lama kemudian
bapak kepala sekolah datang. Setelah beberapa saat saya langsung menghadapa
beliau untuk memberitahukan maksud dan tujuan saya. Tidak banyak tanya beliau
memperbolehkan saya untuk melaksanakan magang di sekolah tersebut kapan saja
saya mau mulai. Pada hari itu saya tidak langsung observasi karena melihat
waktu yang suadah tidak memungkinkan untuk melakukannya karena tidak lama lagi
waktu pulang untuk siswa. Jadi saya memutuskan untuk memulai observasi keesokan
harinya.
c.
Jumat, 8 Agustus 2014
Baju
batik dengan celana kain hitam berjalan di atas sepatu hitam, meskipun belum
mengajar pada hari itu saya merasa seperti guru sungguhan. Pada hari pertama
itu saya melakukan observasi mengenai kurtur sekolah dengan bertanya-tanya
kepada wakil kepala sekolah tentang visi misi sekolah, keadaan, kondisi dan
sebagainya. Sambil menjelaskan tentang kondisi di sekolah beliau memperlihatkan
dokumen tentang propil sekolah yang terpampang juga di dalamnya visi misi
dengan jelas. Pada hari itu pun saya menulis semua data yang saya perlukan
untuk kemudian dimasukkan di laporan ini.
d.
Sabtu, 9 Agustus 2014
Hari
ini saya melanjutkan obsevasi masih sekitar kultur sekolah, tapi saya keluar
kantor melihat-lihat kondisi disekitar, seperti mushallah, kelas, laboratorium,
perpustakaan dan sebagainya. Kemudian saya kembali kekantor bertanya-tanya
hal-hal yang perlu saya tanyakan seperti jumlah kelas, kelayakan ruangan, dan
yang unik lagi saya tanya mengenai lapangan yang mempunyai dua fungsi yaitu
lapangan bola voly yang juga sebagai lapangan sepak takraw.
e.
Senin, 11 Agustus 2014
Karena
pada hari itu adalah hari Senin, seperti rutinitas di sekolah pada umumnya
bahwa setiap hari Senin mereka melaksanakan upacara pengibaran Bendera Merah
Putih. Jadi saya memulai observasi setelah upacara selesai.
Pada hari itu saya mendapat beberapa data dari ketua OSIS
di sekoah itu seperti kegiatan-kegiata apa saja yang mereka lakukan di lakukan
di sekolah dalam hal ini adalah ekstrakulikuler mereka. Pada hari itu juka saya
mengumpulkan data berupa program kerja di sekollah tersebut dengan bertanya
kepada wakil kepsek serta diperlihatkannya daftar proker tersebut terpampang di
dalam ruangan kepala sekolah.
f.
Selasa, 12 Agustus 2014
Pada
hari Selasa itu saya kembali melakukan observasi dan pada hari itu saya mulai
pengamatan di dalam kelas, saya melakukan observasi di kelas XII IPA yang pada
saat itu di ajar oleh guru matematika yang bernama Bapak Catur Ibnu Raharjo,
S.Pd.
Dalam
pengamatan ini, saya duduk di belakang peserta didik dan memperhatikan cara
beliau mengajar serta memperhatikan para peserta didik dalam menerima
penjelasan dari guru mereka.
g.
Rabu, 13 Agustus 2014
Saya
melanjutkan pengamatan saya pada hari Rabu dan merupakan observasi terakhir
saya di sekolah itu. Saya melanjutkan mengenai pemahaman peserta didik dan
komentar mereka mengenai pelajaran yang mereka pelajari pada saat saya
melakukan pengamatan di kelas mereka. Pada saat itu saya bertanya apakah mereka
mudah memahami dan menyenangi cara penyampaian guru mereka.
Bab
III HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan
1.
Deskripsi
Hasil Pengamatan Langsung Kultus Sekolah
Istilah “kultur” pada
mulanya datang dari disiplin ilmu Antropologi Sosial. Apa yang tercakup dalam
definisi budaya sangatlah luas. Istilah kultur dapat diartikan sebagai totalitas
pola perilaku, kesenian, kepercayaan, kelembagaan, dan semua produk lain dari
karya dan pemikiran manusia yang mencirikan kondisi suatu masyarakat atau
penduduk yang ditransmisikan bersama. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
budaya (cultural) diartikan sebagai pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah
berkembang, sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dalam pemakaian
sehari-hari, orang biasanya mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi (tradition).
Dalam hal ini, tradisi diartikan sebagai ide-ide umum, sikap dam kebiasaan dari
masyarakat yang nampak dari perilaku sehari-hari yang menjadi kebiasaan dari
kelompok dalam masyarakat tersebut.
Deal dan Kent mendefinikan “kultur sekolah
sebagai keyakinan dan nilai-nilai milik bersama yang menjadi pengikat kuat
kebersamaan sebagai warga suatu masyarakat”. Menurut definisi ini, suatu
sekolah dapat saja memiliki sejumlah kultur dengan satu kultur dominan dan
sejumlah kultur lainnya sebagai subordinasi. Sejumlah keyakinan dan nilai disepakati
secara luas di sekolah dan sejumlah kelompok memiliki kesepakatan terbatas di
kalangan mereka tentang keyakinan dan nilai-nilai tertentu. Stolp dan Smith
menyatakan:
“ kultur sekolah adalah
suatu pola asumsi dasar hasil invensi, penemuan oleh suatu kelompok tertentu
saat ia belajar mengatasi masalah-masalah yang berhasil baik serta dianggap
valid dan akhirnya diajarkan ke warga baru sebagai cara-cara yang dianggap
benar dalam memandang, memikirkan, dan merasakan masalah-masalah tersebut.”
Jadi, kultur sekolah
merupakan kreasi bersama yang dapat dipelajari dan teruji dalam memecahkan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi sekolah dalam mencetak lulusan yang cerdas,
terampil, mandiri dan bernurani.
·
Visi Misi
Visi
merupakan gambaran masa depan mau jadi apa lembaga kita. Menentukan visi
berarti menentukan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai sedangkan Misi
adalah apa yang bisa dilakukan untuk mencapai gambaran masa depan (visi). Misi
merupakan langkah-langkah dan strategi apa untuk mencapai visi kita. Sebagai suatu
lembaga, SMAN 1 PLB. Tempat saya magang mempunyai visi dan misi yang tertulis,
dipajang serta sesuai dengan kondisi sekolah. Visi misi tersebut di susun oleh
kepala sekolah, komite dan guru, namun visi misi tersebut hanya terpampang
dalam ruangan kepala sekolah sehingga tidak mudah di akses dan dilihat oleh
orang lain.
·
Rencana Kegiatan Sekolah
SMAN
1 PLB juga memiliki Rencan Kegiatan Sekolah (RKS) namun kerangkanya tidak
sistematis dan tidak di perbaharui setiap tahun. Hal ini disebabkan karena
kepala sekolah di sana jarang berada di sekolah, hanya berhadir 2 sampai 3 hari
saja dalam satu minggu. Memang terpampang daftar rencana kegiatan sekolah di
dalam ruangan kepala sekolah namun daftar tersebut kebanyakan tidak terlaksana.
·
Data Inventaris Sekolah dan Data
Ketenagaan
Inventaris
berasal dari bahasa latin “inventarium” yang berarti daftar
barang-barang, bahan dan sebagainya. Berarti inventaris sekolah adalah
pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar
inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara
yang berlaku.
Sebagai
sekolah yang berstatus Negeri, SMAN 1 PLB memiliki data invetaris sekolah yang
mana data tersebut di ketahui oleh pihak ketenagaan seperti tata usaha.
barang-barang yang mempunyai data inventaris seperti buku, bangku siswa, meja
siswa, kursi guru, meja guru dan fasilitas-fasilitas lainnya baik di ruangan
kelas maupun di perpustakaan. Data tersebut di perbaharui secara regular dan
sistematis.
Adapun
data ketenagaan sebagai berikut:
No.
|
Nama
|
Pendidikan Terakhir
|
Jabatan
|
1
|
Abdul Gaffar,S.Pd
|
S1
|
Tata
Usaha
|
2
|
Devi
Darsiana Sari
|
SMA
|
Pustakawati
|
3
|
Hamrana
|
SMA
|
Tata
Usaha
|
4
|
Suriansyah
|
SMA
|
Security
|
5
|
Abdullah
|
SR
|
Penjaga
Sekolah
|
Data
siswa sebagai berikut:
No.
|
Kelas
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
X
|
85
|
73
|
158
|
2
|
XI
IPA
|
14
|
14
|
28
|
XI
IPS
|
69
|
65
|
134
|
|
3
|
XII
IPA
|
16
|
19
|
35
|
XII
IPS
|
59
|
52
|
111
|
|
Jumlah
|
243
|
223
|
466
|
·
Ketersediaan Sumber Air Bersih
“Air
bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan secara
berkelanjutan”. Mungkin pernyataan tersebut menjadi alasan sehingga terbuatnya
sumber air berupa sumur di SMAN 1 PLB sehingga kebutuhan akan air bersih dapat
terpenuhi. SMAN 1 PLB memiliki dua sumur yang merupakan sumber air yang berada
masing-masing di dalam pagar dan luar pagar sekolah. Sumur yang di dalam pagar
sekolah digunakan seperti di kamar kecil, menyiram tanaman, membersihkan atau
mengepel lantai. Sedangkan sumur yang
berada di luar pagar sekolah di gunakan seperti berwudhu dan mandi.
·
Ketersediaan kamar kecil/toilet
Kamar
kecil/toilet juga tidak kalah penting disediakan dalam sebuah sekolah,
begitupun di SMAN 1 PLB yang menyediakan beberapa toilet di beberapa sudut
sekolah. Toilet untuk siswa berjumlah 6 toilet yang bersifat umum (tidak di
bedakan antara laki-laki dan perempuan). Sedangkan toilet untuk guru dan
stafnya berada di dalam kantor. Untuk kebersihan toilet siswa di berikan jadwal
untuk siswa yang membersihkan setiap harinya secara bergantian.
·
Ketersediaan bak sampah dan kebersihan
Sekolah
ini juga memiliki bak sampah di depan setiap kelasnya, karena setiap wali kelas
menugaskan siswanya untuk membuat bak sampah dengan tujuan menjaga kebersihan
bersama. Tidak hanya itu, bahkan ada beberapa kelas yang mempunyai tempat
sampah di dalam ruangan kelas.
Jika
berbicara kebersihan, sekolah ini juga memiliki kebersihan yang menurut saya
patut dicontoh. Setiap kelas di sekolah ini tidak di perbolehkan siswa memasuki
ruangan dengan menggunakan alas kaki bahkan gurunya sekalipun meskipun tidak
semua guru melakukannya. Jika kita melihat di halaman sekolah, sampah yang
terlihat kebanyakan daun yang berserakan dibanding sampah seperti bungkus
makanan. Karena sebagian besar warga sekolah membuang sampah pada tempatnya.
Sampah yang sudah terkumpul di bak sampah akan di buang ke suatu tempat yang
sengaja di buat sebagai tempat pembakaran sampah.
·
Lapangan olah raga
Lapangan olah raga di SMAN 1 PLB tidak terlalu
memadai, hal ini di karenakan kondisi halaman sekolah tidak memungkinkan
seperti sempitnya lokasi halaman sekolah, tanah halamannya tidak rata dan lain
sebagainya. Lapangan olah raga yang ada hanya beberapa sepaeti lapangan futsal,
sepak takraw, bola voly dan tenis meja, itu-pun lapangan sepak takraw di gabung
dengan lapangan bola voly sehingga jika di pakai bermain takraw tidak bisa
bermain voly begitupun sebaliknya. Namun, ada beberapa olah raga yang di pakai
di lapangan futsal seperti lempar lembing dan lempar peluru.
·
Tata tertib kelas
Tata tertib kelas di sekolah ini memang ada
namun tidak terpampang di dalam ruangan kelas, hanya ada dalam bentuk berkas
yang di berikan kepada setiap siswa yang baru masuk di sekolah itu. Meskipun
demikian, setiap guru juga mempunyai peraturan tersendiri yang diberlakukan
pada saat mengajar di dalam ruangan seperti halnya di perkuliahan yang biasa di
sebut kontrak kuliah dan dari siswa sebagian besar mematuhinya.
·
Kedisiplinan
Kedisiplinan
merupakan kepatuhan terhadap peraturan yang ada. Di SMAN 1 PLB bisa dikatakan kedisiplinan
siswanya kurang, karena tidak sedikit siswa terlambat setiap harinya karena
banyak yang beralasan rumah mereka jauh dari sekolah sehingga mendapat hukuman
dan hukuman yang di beripun cukup logis seperti membersihkan halaman sekolah,
membersihkan toilet. Masih ada beberapa pelanggaran yang sering dilakukan oleh
siswa, seperti tidak lengkapnya aksesoris yang dikenakannya pada saat upacara
setiap hari senin.
2.
Deskripsi
Hasil Pengamatan
untuk Membangun Kompetensi Dasar Pedagogik, Kepribadian dan Sosial
a.
Kompetensi Pedagogik
Menurut UU
Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat (10) disebutkan,
“kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang
harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.”(UU RI No 14 Tahun 2009:4)
Pedagogik
berasal dari bahasa Yunani yakni paedos yang artinya anak laki- laki,
dan agogos yang artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara
harfiah membantu laki- laki zaman Yunani Kuno yang pekerjaannya mengantarkan
anak majikannya pergi ke sekolah, (Saudagar, 2009: 32).
Menurut Musfah
(2011: 31) bahwa:
Kompetensi
pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a)
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman tentang peserta
didik; (c) pengembangan kurikulum / silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e)
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil
belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Menurut Sagala (2009: 31) bahwa: Kompetensi
pedagogik adalah terdiri dari Sub- Kompetensi (1) berkontribusi dalam
pengembangan KTSP yang terkait dalam mata pelajaran yang diajarkan; (2)
mengembangkan silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD); (3) merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
berdasarkan silabus yang telah dikembangkan; (4) merancang manajemen
pembelajaran dan manajemen kelas; (5) melaksankan pembelajaran yang pro-
perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentif, efektif dan
menyenangkan); (6) menilai hasil belajar peserta didik secara otentik; (7)
membimbing peserta didik dalam berbagai aspek, misalnya: pelajaran,
kepribadian, bakat, minat, dan karir dan (8) mengembangkan profesionalisme diri
sebagai guru.
Berdasarkan pengertian diatas, maka kompetensi pedagogik
guru yaitu kemampuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi
pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci
setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut;
~
Memahami
peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami peserta
didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
~
Merancang
pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan;
menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan
materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang
dipilih.
~
Melaksanakan
pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran;
dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
~
Merancang
dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial: merancang
dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan
hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning);
dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
~
Mengembangkan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator
esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi
nonakademik.
Guru di
SMAN 1 PLB, tepatnya guru matematika yang mengajar di kelas XII IPA pada saat
saya melakukan pengamatan di kelas, beliau mampu dan terampil dalam mengelola
pembelajaran sehingga peserta didik mudah memahami apa yang sudah dijelaskan.
Beliau juga memanfaatka keadaan di sekitar sebagai contoh agar peserta didik
mudah memahami materi yang di sampaikan. Pada saat itu beliau memberikan materi
tentang matriks dan mengambil contoh dari posisi duduk siswa yang di anggap
sebagai suatu susunan matriks serta menjelaskan bahwa yang berada dari kanan
sampai kiri dinamakan baris sedangkan dari depan ke belakang dinamakan kolom
setelah itu menunjuk beberapa siswa untuk menentukan baris dan kolom keberapa
dia berada, sehingga dengan keadaan seperti itu peserta peserta didik menjadi
tidak bosan dengan pembelajaran karena seperti bermain teka teki dalam kelas.
b.
Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
~
Kepribadian
yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan
memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
~
Kepribadian
yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak
sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
~
Kepribadian
yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
~
Kepribadian
yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh
positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
~
Akhlak
mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan
memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
Guru yang mengajar pada saat saya
melakukan pangamatan di dalam kelas mempunyai kepribadian yang dewasa dan
berwibawa serta patut menjadi teladan bagi peserta didik karena beliau sangat
memperhatikan kedisiplinan sebagai contoh ketika beliau masuk ruangan, beliau
melepas sepatunya meskipun semua guru tidak di larang memakai sepatu masuk
ruangan, karena melihat keaadaan yang ada bahwa semua siswa melepas alas kaki
maka beliau melakukannya. Beliau juga tidak pernah terlambat masuk ruangan
ketika mempunyai jadwal mengajar berdasarkan informasi yang saya dapat dari
salah sutu siswanya. Beliau temasuk guru yang paling disegani karena
perilakunya yang bewibawa dan berperilaku positif.
c.
Kompetensi
Sosial
Kompetensi sosial merupakan
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
esensial sebagai berikut:
~
Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki
indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
~
Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.
~
Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.
SMAN 1 PLB yang sebagian besar
gurunya sebagai PNS, mereka memiliki kempetensi yang terbilang baik karena
tidak jarang mereka mengundang orang tua murid untuk berdiskusi berbagi
pemikiran tentang suatu masalah. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa guru-guru di
SMAN 1 PLB mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif terhadap wali murid
maupun masyarakat sekitar. SMAN 1 PLB juga tidak jarang mendapat undangan untuk
mengikuti pertandingan-pertandingan olahraga yang biasa digelar di berbagai
kecamatan setiap hari-hari tertentu, dan ini juga menandakan bahwa SMAN 1 PLB
di kenal baik di beberapa daerah yang ada serta memiliki siswa yang mampu bersosial
di masyarakat.
3.
Deskripsi Hasila Pengamatan Untuk
Memperkuat Pemahaman Peserta Didik
Pemahaman (understanding) adalah bagaimana
seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan dan mengeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali,
dan memperkirakan.
Dalam
perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya
masing-masing.
Jadi pemahaman
peserta didik adalah mengenali, memahami dan menyimpulkan atas seorang individu
baik dari pertumbuhan dan perkembangannya. Mengenali diri peserta didik secara
untuh, menyeluruh dan sistematis.
Pemahaman (understanding)
pada pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, disebut pemahaman instruksional (instructional
understanding). Pada tingkatan ini dapat dikatakan bahwa peserta didik
baru berada di tahap tahu atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa
hal itu bisa dan dapat terjadi. Lebih lanjut, peserta didik pada tahapan ini juga belum atau
tidak bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. Kedua, pemahaman relasional (relational
understanding). Pada tahapan tingkatan ini, peserta didik
(klien) tidak hanya sekedar tahu dan hafal
tentang suatu hal, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal itu dapat
terjadi. Lebih lanjut, dia dapat menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang terkait pada situasi lain.
Siswa
SMAN 1 PLB sebagian besar bisa langsung memahami pelajaran yang merka pelajari
dari guru mata pelajaran matematika, mereka menyenangi cara mengajar gurunya
yang menggunakan metode berpariasi sehingga mereka tidak bosan untuk belajar
dan selalu penasaran dengan pelajaran yang mereka pelajari.
Mereka
berkomentar bahwa mereka mudah menelaah pelajaran yang telah di jelaskan
apalagi mendapat contoh-contoh yang berkaitan dengan lingkungan mereka. Mereka
tidak mengingat lagi bahwa pelajaran matematika itu pelajaran sulit, bahkan
sebaliknya mereka menganggap pelajan matematika itu adalah pelajan yang
menyenangkan dan pelajaran teka-teki yang memicu keaktifan berpikir. Semua itu karena
guru mereka mampu meciptaka suatu suasana yang menyenangkan, bukan menegangkan.
4.
Deskripsi
Hasil Pengamatan Langsung Proses Pembelajaran di Kelas
Pengertian
proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
ketika
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di dalam kelas, maka dalam proses
pembelajaran anda harus mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu:
a.
Pembelajaran Langsung
Proses
pembelajaran langsung merupakan proses pendidikan di mana d dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, siswa mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik dengan berinteraksi secara
langsung dengan sumber belajar. Sumber belajar ini tentu saja telah dirancang
sedemikian rupa sebelumnya dalam silabus dan RPP d kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan
kegiatan lam bentuk kegiatan-kegiatan belajar seperti: mengamati, bertanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, menganalisis, hingga mengkomunikasikan
apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Di dalam proses
pembelajaran langsung akan dihasilkan pengetahuan (aspek kognitif) dan
keterampilan langsung (psikomotor) atau yang disebut dengan instructional
effect.
b.
Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran
tidak langsung yaitu proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung akan tetapi tanpa melalui perancangan dalam kegiatan khusus. Proses pembelajaran
tidak langsung sangat berkaitan dengan pengembangan nilai dan sikap (afektif)
Pengamatan
langsung proses di kelas, saya lakukan pada hari Selasa, 12 Agustus 2014. Pada
hari itu saya masuk kelas dengan guru matematika di kelas XII IPA. Sebelum di
lakukan pembelajaran tentunya saya memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menjelaskan maksud dan tujuan saya
masuk ke kelas mereka. Setelah memperkenalkan diri, saya duduk bersama peserta
sisik yang ada agar lebih mudah memperhatikan proses pembelajaran dan tidak
mengganggu. Pada hari itu belajar materi tentang Matriks dan merupakan
perkenalan pertama bagi mereka.
·
Metode Pembelajaran
Dalam
pengamatan saya, metode yang di gunakan dalam proses pembelajaran tersebut
merupakan metode Problem Solving, karena gurunya selalu merangsang peserta
didik dalam melakukan aktivitas berfikir untuk memecahkan suatu permasalahan.
Semua peserta didik di usahakan agar dapat mngutarakan pendapatnya mengenau
suatu permasalahan meskipun banyak siswa malu-malu dalam mengutarakan
pendapatnya. Bukan Cuma metode problem solving yang digunaka, namun metode yang
di gunakan berpariasi karena terkadang guru menjelaskan suatu permaslahan yang
di kaitkan dengan keadaan yang ada dengan tujuan agar peserta didik mudah dalam
memahami suatu materi.
·
Interaksi dalam kelas
Interaksi
dalam kelas sangat hidup, karena keterlibatan siswa sebagian aktif dan
gurunyapun memberikan pertayaan yang cukup berkualitas karena sering kali
memancing siswa untuk menerapkan apa yang telah dipelajari, guru mengajukan
pertanyaan dengan kemudian menunjuk salah seorang siswsa untuk menjawab.
Keberanian sisiwa dalam bertanya, menjawab atau menanyatakan pendapat cukup
berani jika ditunjuk oleh guru dan terkadang mereka mengerjakan contoh soal sendiri kemudian dijelaskan oleh
guru.
·
Pengelolaan dalam kelas
Pengelolaan
siswa dalam kelas bervariasi, sesuai dengan materi pembelajaran siswa dan
memancing keaktifan siswa dan guru terampilmenggunakan berbagai sumber belajar
(termasuk lingkungan sekitar) sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.
·
Media pembelajaran
Dalam
media pembelajaran, guru menggunakan media seperti memberikan conto konkrit dan
menghubungkan antara teori dan gpraktek dan merangsang anak berfikir kritis.
Dalam media pembelajaran, sebagian guru memberika LKS untuk membantu
pembelajaran tetapi bukan buatan sendiri.
·
Jenis penilaian guru, umpan balik siswa
dan hasil karya siswa
Guru
menggunakan penilaian proses dan hasil, serta memanfaatkan untuk kegiatan
tindak lanjut. Kemudian hasil belajar siswa dijadikan referensi evaluasi
mengajar guru dan pelaksanaan remesial atau pegayaan pembelajaran siswa secara
keseluruhan. Hasil karya siswa dipajang, diperbaharui setap semester, dan
ditata sengan rapi dalam kelas.
·
Sudut baca
Sudut
baca dalam kelas tersebut ada dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan buku-buku tersedia di sudut
baca seperti buku
guru dan LKS. Sudut baca tersebut
dimanfaatka sebagai sumber belajar dan menumbuhkan minat baca siswa.
5.
Refleksi
Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran
Dalam
refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran ini guru mepaparkan beberapa hal
kepada saya bahwa dalam pembelajan beliau tidak bisa terlalu menekan siswa
untuk mengerti pembelajanya karna jika demikian peserta didik malah akan
semakin malas untuk belajar dan tidak senang dengan matapelajaran yang di
bawakan. Guru berpendapat bahwa dalam pembelajaran kita herus tahu benar setiap
karakter sisiwa yang ada sehingga kita bisa menyesuaikan ketika kita dalam
proses mengajar.
B.
Pembahasan
Dari
sekian banyak penjelasan di atas, dapat diingat kembali di poin pembahasan ini.
Seperti visi misi yang terdapat di SMAN 1 PLB bahwa visi misi tersebut di susun
oleh kepala sekolah, guru dan komite sekolah namun visi misi tersebut hanya
terpampang dalam ruangan kepala sekolah, Sekolah ini juga memiliki RKS dan data
inventaris sekolah. Ketersediaan sumber air bersih dalam sekolah ini juga
memadai dan digunakan dalam berbagai keperluan seperti di toilet, berwudhu dan
sebagainya.
Sekolah
ini juga memiliki bak sampah dan kebersihannya cukup menjanjikan baik dalm
ruangan maupun di luar kelas. Tidak ketinggalan lapangan olahraga seperti
lapangan futsal, bola voly, sepak takraw dan tenis meja. Tata tertib di sekolah
ini juga ada meskipun tidak terpampang di dalam ruangan kelas. Kedisiplinan
siswa sekolah ini bisa dikatakan kurang karena tidak jarang siswa nya yang
terlambat setiap harinya.
Guru
yang mengajar pada saat saya melakukan pengamatan di kelas, beliau mampu dan
terampil dalam mengelola pembelajaran
sehingga peserta didik mudah memahami apa yang sudah dijelaskan. mempunyai kepribadian
yang dewasa dan berwibawa serta patut menjadi teladan bagi peserta didik karena
beliau sangat memperhatikan kedisiplinan. Guru di SMAN 1 PLB juga memiliki kempetensi
yang terbilang baik karena tidak jarang mereka mengundang orang tua murid untuk
berdiskusi berbagi pemikiran tentang suatu masalah.
Siswa
SMAN 1 PLB sebagian besar bisa langsung memahami pelajaran yang merka pelajari
dari guru mata pelajaran matematika, mereka menyenangi cara mengajar gurunya
yang menggunakan metode berpariasi sehingga mereka tidak bosan untuk belajar
dan selalu penasaran dengan pelajaran yang mereka pelajari.
metode
yang di gunakan guru dalam proses pembelajaran tersebut merupakan metode
Problem Solving, karena gurunya selalu merangsang peserta didik dalam melakukan
aktivitas berfikir untuk memecahkan suatu permasalahan. Interaksi dalam
kelaspun begitu hidup, karena keterlibatan siswa sebagian besr aktif.
Pengelolaan siswa dalam kelas bervariasi, sesuai dengan materi pembelajaran
siswa dan guru menggunakan media seperti memberikan conto konkrit dan
menghubungkan antara teori dan praktek dan merangsang anak berfikir kritis.
guru menggunakan media seperti memberikan conto konkrit dan menghubungkan
antara teori dan praktek dan merangsang anak berfikir kritis.
Bab
V SIMPULAN dan SARAN
A.
Simpulan
Dari
beberapa uraian di atas dapat disimpulkan baha SMAN 1 PLB merupaka sekolah yang
berstatus Negeri yang guru-grunya mampu memahami peserta didik nya meskipun
tidak semua guru. Mereka menempatkan dirinya sebagai guru pada saat mengajar
dan mampu mengajak siswanya lebih aktif.
B.
Saran
Sebagai
sekolah yang berstatus Negeri sebaiknya meningkatkan lagi kedisiplinan siswanya
terutama dalam keterlambatan siswanya, sebaiknya dicarikan solusi agar siswanya
yang terlambat dapat memperbaiki kesalahannya. Dalam laboratorium juga
sebaiknya alat-alat yang di perlukan dalam laboratorium di perlengkapa lagi
agar siswa tidak tertinggal dari sekolah sekolh lain.
DAFTAR PUSTAKA
PELAKSANAAN PENGAMATAN DAN NARASUMBER
Nama Mahasiswa :
Ahmad Nadi
NIM :
10536449613
Nama Sekolah :
SMA Negeri 1 Pulau Laut Barat
Alamat Sekolah :
Jl. Transmigrasi Km 2 Lontar
Kegiatan Pengamatan
No.
|
Hari
Dan Tanggal
|
Kegiatan
|
Nama
Narasumber
|
Tanda
Tangan Narasumber
|
1.
|
Rabu, 06 Agustus 2014
|
|
|
|
2.
|
Kamis, 07 Agustus 2014
|
|
|
|
3.
|
Jumat, 08 Agustus 2014
|
|
|
|
4.
|
Sabtu, 09 Agustus
2014
|
|
|
|
5.
|
Senin, 11 Agustus 2014
|
|
|
|
6.
|
Selasa, 12 Agustus 2014
|
|
|
|
7.
|
Rabu, 13 Agustus 2014
|
|
|
|
Lontar, 13 Agustus 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Abdul Rokhim, MM.
NIP. 19680214
199802 1 003
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang berkualitas